• 11/16/2022

Korea Utara Mendapatkan Peringatan dari Jepang, Korsel, dan AS

 

Korea Utara dalam dua bulan terakhir ini telah secara intens menguji rudal balistik mereka. Hal ini mengundang keprihatinan dan juga kekhawatiran dari tiga negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. Ketiga negara tersebut bahkan sepakat akan memberikan respons yang kuat dan tegas jika Korea Utara sampai melakukan uji coba nuklir ketujuh mereka.

“Mereka menegaskan kembali bahwa uji coba nuklir Korut akan ditanggapi dengan tanggapan yang kuat dan tegas dari masyarakat internasional,” Demikian yang diucapkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada pernyataan bersama setelah mereka bertemu di sela-selam East Asia Summit yang digelar di Phnom Penh, Kamboja, Ahad (13/11/2022).

Pada pekan lalu, Korea Utara sempat mengancam latihan militer gabungan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dengan Korea Selatan yang bertajuk “Vigilant Storm”. Menurut Pyeongyang, kegiatan ini menjadi provokasi terbuka dan juga latihan perang yang berbahaya. Latihan gabungan ini dilakukan oleh Washington dan Seoul ketika Korea Utara menunjukkan keaktifan pada aksi uji coba rudal balistik.

Di tanggal 27 Oktober 2022, Departemen Pertahanan AS telah merilis Nuclear Posture Review yang di mana Washington secara tegas memperingatkan pemimpin dari Korea Utara, Kim Jong-un untuk tidak menggunakan senjata nuklirnya.

“Setiap serangan nuklir oleh Korut terhadap AS atau sekutu serta mitranya tidak dapat diterima dan akan mengakibatkan berakhirnya rezim itu. Tidak ada skenario di mana rezim Kim dapat menggunakan senjata nuklir dan bertahan hidup,” kata AS dalam Nuclear Posture Review-nya.

Sedangkan di tanggal 9 Oktober 2022 lalu, AS tetap menyatakan bahwa mereka siap untuk melakukan pembicaraan mengenai denuklirisasi dengan Korea Utara. Ini telah disampaikan setelah Korea Utara melakukan peluncuran rudal balistik ketujud pada kurun waktu dua pekan.

“Kami ingin melihat denuklirisasi semenanjung Korea, dapat diverifikasi, lengkap, dan kami telah berkomunikasi dengan Korut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby dalam program ABC “This Week”.

Menurutnya, tawaran untuk melakukan pembicaraan akan tetap berada di atas meja. Tetapi Kirby menyebutkan bahwa Kim Jong-un memutuskan untuk tidak lagi menerima tawaran tersebut. Ia bahwak tengah meningkatkan program rudal balistiknya dan berambisi dengan hal tersebut.