Cara Pemerintah Jepang untuk Dorong Angka Kelahiran di Jepang
Dalam beberapa tahun terakhir dikabarkan angka kelahiran yang ada di Jepang terus menurun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang membuat Pemerintah Jepang menerapkan beberapa kebijakan untuk bisa mendorong laju dari pertumbuhan penduduknya.
Bahkan dalam beberapa dekade terakhir ini, Jepang terus mengalami penurunan angka kelahiran. Sepanjang tahun 2020 kemarin saja, angka kelahiran yang ada di Jepang tercatat hanya berada pada kisaran 872.000 kelahiran saja. Dibandingkan dengan di Indonesia yang jumlah dari kelahirannya bisa mencapai 4-5 juta per tahunnya.
Tentu situasi ini sangat mengkhawatirkan untuk pemerintah dan membuat pertumbuhan ekonomi ke depannya menjadi terancam. Bahkan saat ini di Jepang penduduk usia produktif semakin berkurang dan jumlah penduduk manula terus bertambah setiap tahunnya.
Diperkirakan di tahun 2060, jumlah penduduk di Jepang hanya berada di angka 87 juta orang saja, di mana 40 persen di antaranya berusia 65 tahun ke atas.
Ada banyak alasan kenapa pasangan di Jepang enggan untuk memiliki anak, salah satunya adalah biaya untuk membesarkan anak di Jepang tidaklah murah. Apalagi jika tinggal di kota seperti Tokyo dan Osaka, biasanya biayanya bisa lebih banyak. Karena alasan ini juga, para pasangan di Jepang lebih memilih untuk memeliharan peliharaan seperti anjing atau kucing.
Ketidakpastian adanya lapangan pekerjaan pun juga menjadi hambatan untuk para pria muda menikah. Mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan pun kurang ideal di mata wanita. Tidak sedikit juga wanita yang menunda menikah karena memilih untuk mengejar karier. Karena menunda terlalu lama ini membuat mereka kesulitan memiliki keturunan karena sudah lewat usia produktif.
Lalu apa yang dilakukan oleh pemerintah Jepang untuk mengatasi hal ini? Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Jepang mendorong pasangan muda untuk menikah dan memiliki anak. Cara yang mereka lakukan adalah dengan memberikan dukungan dana pernikahan, dukungan dana kesehatan, Santunan dana melahirkan, Dana tunjangan anak, memberikan cuti melahirkan, cuti mengurus anak, memberikan fasilitas penitipasn anak, dan bahkan sampai mencarikan jodoh untuk mereka.
Ya, pemeritah Jepang memberikan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh warganya untuk meneruskan keturunan mereka. Dana tunjangan ini hanya bisa dimanfaatkan oleh mereka yang meikah dan memiliki anak. Bahkan dana tunjangan anak akan diberikan kepada keluarga yang dianggap kurang mampu, mulai dari anak itu lahir sampai anak itu berusia 12 tahun.
Bahkan uniknya, insentif yang diberikan ini bukan hanya terbatas untuk warga negara Jepang saja, namun juga untuk warga negara asing yang berdomisili di Jepang yang sudah memenuhi persyaratan tertentu. Semoga insentif ini akan bisa semakin mendorong laju pertumbuhan penduduk Jepang, ya.