• 05/15/2024
japanchildrenrights.org

Sikap NATO tentang Peran Tiongkok dalam Konflik Rusia-Ukraina

japanchildrenrights.org – NATO menganggap bahwa China memainkan peran penting dalam memberikan dukungan kepada Rusia, yang memungkinkan Moskow melakukan agresi militer terhadap Ukraina. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyatakan bahwa China, sebagai kekuatan besar, telah memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat posisi Rusia saat melakukan serangan ke Ukraina.

Stoltenberg menyatakan bahwa perang di Ukraina menunjukkan bahwa keamanan tidak hanya bersifat regional, tetapi juga global. Dia menekankan bahwa China adalah mitra dagang terbesar Rusia, menyediakan “komponen penting” untuk rudal, drone, dan senjata lainnya. Selain itu, Stoltenberg juga menuduh Iran menyediakan drone dan Korea Utara menyediakan amunisi dan senjata kepada Rusia.

Dia menyebutkan bahwa Iran, Korea Utara, dan China adalah kunci bagi kemampuan Rusia untuk melawan negara-negara Eropa dan tetangga NATO, merujuk pada Ukraina. Stoltenberg menyimpulkan bahwa ide untuk memisahkan Asia dari Eropa dalam konteks keamanan tidak lagi relevan.

AS telah mendorong NATO untuk memperluas misinya ke Asia jauh sebelum konflik Ukraina mencapai puncaknya pada Februari 2022. Washington juga dianggap sebagai sumber klaim bahwa Beijing, Teheran, dan Pyongyang menyediakan senjata dan amunisi kepada Rusia, meskipun bukti yang mendukung hal tersebut tidak banyak diungkapkan.

China telah menolak tekanan dari AS dan sekutunya untuk ikut melakukan embargo terhadap Rusia, menyebutnya sebagai tindakan sepihak dan tidak sah. Beijing juga telah mengusulkan rencana perdamaian untuk perang di Ukraina, namun Kyiv dan pendukung Barat menolaknya.

Rusia membantah klaim AS tentang pengiriman senjata dan amunisi dari Korea Utara, sementara Iran telah menjelaskan bahwa mereka hanya memberikan prototipe dan rencana pembuatan drone kepada Rusia sebelum permusuhan di Ukraina pecah, yang menunjukkan bahwa Rusia telah memproduksi drone tersebut di dalam negeri.

Sementara itu, AS dan sekutu-sekutunya telah menyediakan senjata, amunisi, dan bantuan finansial senilai lebih dari US$200 miliar kepada Ukraina selama dua tahun terakhir, namun mereka menegaskan bahwa bantuan ini tidak menjadikan mereka terlibat langsung dalam konflik.