• 05/15/2024
japanchildrenrights.org

Konflik di Kashmir Pakistan: Tiga Tewas dalam Bentrokan antara Pasukan Paramiliter dan Pengunjuk Rasa

japanchildrenrights.org – Sebuah insiden tragis terjadi di wilayah Kashmir Pakistan, dengan tiga orang tewas dalam konflik antara pasukan paramiliter dan para pengunjuk rasa. Pejabat pemerintah, Nadeem Janjua, mengkonfirmasi bahwa tiga orang tewas karena tembak, dan delapan orang lainnya terluka dalam insiden tersebut.

Unjuk rasa skala besar telah berlangsung sejak Jumat lalu, dengan lebih dari 10 ribu orang yang turun ke jalan pada hari Senin, meskipun pemerintah telah menawarkan bantuan keuangan. Pemerintah mengirimkan pasukan paramiliter, yang dikenal sebagai Rangers, ke wilayah tersebut pada hari Senin, dan sebagian besar layanan internet dimatikan.

Dua orang dilaporkan tewas karena luka tembak, menurut seorang dokter di Rumah Sakit Gabungan Militer. Di antara korban tewas terdapat seorang siswa berusia sekitar 16 atau 17 tahun dan seorang laki-laki berusia tiga puluhan. Selain itu, seorang petugas polisi juga tewas dalam kekerasan yang terjadi akhir pekan, dengan lebih dari 100 orang yang terluka, menurut laporan pemerintah.

Perdana Menteri wilayah Kashmir mengumumkan paket keuangan subsidi listrik dan tepung telah diatur sebagai tanggapan atas situasi tersebut. Negosiasi sedang berlangsung, dengan beberapa tuntutan protes telah dipenuhi dan beberapa yang lain masih dalam proses.

Asim Tariq, seorang siswa berusia 27 tahun, menceritakan pengalaman menyedihkan ketika gas air mata memasuki rumahnya, mempengaruhi kesehatan ibunya dan membuatnya takut kehilangan ibunya karena kondisi di kota. Muhammad Qasim, seorang penjaga toko berusia 37 tahun, mengekspresikan kekecewaan atas tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap pengunjuk rasa.

Wilayah Himalaya Kashmir terbagi antara India dan Pakistan, dengan kedua negara bertetangga telah berperang dalam usaha memperebutkan wilayah tersebut. Kashmir yang dikelola Pakistan adalah wilayah semi-otonom dengan pemerintahan regional sendiri.

Baru-baru ini, wilayah ini dilanda krisis keuangan yang mengakibatkan terhambatnya impor, inflasi melonjak, dan nilai rupee anjlok. Namun, inflasi menurun dan nilai mata uang stabil berkat bantuan dari Dana Moneter Internasional. Sebuah tim dari pemberi pinjaman global ini akan mengunjungi Pakistan akhir bulan ini untuk membahas kesepakatan terbaru.