Seni Pertunjukan di Jepang: Teater Kabuki dan Noh
japanchildrenrights – Seni pertunjukan di Jepang memiliki sejarah yang kaya dan beragam, dengan beberapa bentuk teater tradisional yang masih relevan hingga saat ini. Dua di antaranya yang paling terkenal adalah Teater Kabuki dan Noh. Artikel ini akan membahas sejarah, karakteristik, dan pentingnya kedua bentuk seni pertunjukan ini.
Teater Noh
Noh adalah bentuk teater tradisional server jepang yang berasal dari abad ke-14. Noh merupakan sintesis dari seni tari, drama, dan musik, dan sangat dipengaruhi oleh berbagai tradisi, termasuk tari ritual Shinto, teater kabuki, dan cerita-cerita rakyat 1. Noh dan kyōgen (iringan komik dari Noh) adalah salah satu tradisi teater berkelanjutan tertua di dunia.
Noh dikenal dengan gaya akting yang sangat formal dan ritualistik. Pertunjukan Noh biasanya melibatkan sejumlah kecil aktor, dengan satu aktor utama yang memainkan berbagai peran menggunakan masker yang rumit dan detail 3. Musik dan tarian juga merupakan bagian integral dari pertunjukan Noh, dengan alat musik tradisional seperti shakuhachi (seruling bambu) dan taiko (gendang) yang sering digunakan.
Noh telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya lisan dan takbenda pada tahun 2008, bersama dengan kabuki dan bunraku 4. Noh tidak hanya merupakan bentuk hiburan, tetapi juga merupakan bagian penting dari warisan budaya Jepang yang mencerminkan nilai-nilai dan filosofi tradisional.
Teater Kabuki
Kabuki adalah bentuk teater tradisional Jepang yang muncul pada awal abad ke-17. Pertunjukan kabuki pertama dikatakan telah ditampilkan oleh seorang penari perempuan bernama Izumo no Okuni di tepi kering Sungai Kamo di Kyoto pada tahun 1603 3. Kabuki berkembang dari oposisi terhadap tradisi tenang teater Noh, yang terutama terbatas pada kelas atas.
Kabuki dikenal dengan kostum mewah dan gaya akting yang dramatis. Aktor kabuki, yang semuanya adalah pria, memainkan berbagai peran, termasuk peran wanita (onnagata) 2. Pertunjukan kabuki sering kali melibatkan cerita-cerita epik dan legenda Jepang, serta elemen musik dan tarian yang kaya.
Kabuki telah menjadi salah satu bentuk seni pertunjukan paling populer di Jepang dan telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya lisan dan takbenda pada tahun 2008. Kabuki tidak hanya merupakan bentuk hiburan, tetapi juga merupakan cara untuk melestarikan dan menghormati warisan budaya Jepang.
Perbandingan Noh dan Kabuki
Noh lebih menekankan pada gaya akting yang formal dan ritualistik, dengan banyak penggunaan masker dan gerakan yang sangat terkontrol. Sementara itu, kabuki lebih menekankan pada gaya akting yang dramatis dan ekspresif, dengan kostum yang mewah dan gerakan yang lebih bebas.
Noh sangat mengandalkan musik dan tarian sebagai bagian integral dari pertunjukan, dengan alat musik tradisional yang sering digunakan. Kabuki juga melibatkan musik dan tarian, tetapi lebih fokus pada cerita dan dialog yang dramatis.
Noh pada awalnya terutama terbatas pada kelas atas, sementara kabuki lebih terbuka untuk berbagai kalangan masyarakat, termasuk kelas menengah dan bawah.
Teater Noh dan Kabuki adalah dua bentuk seni pertunjukan tradisional Jepang yang memiliki sejarah panjang dan penting dalam budaya Jepang. Noh dengan gaya akting yang formal dan ritualistik, serta penggunaan musik dan tarian yang kaya, sedangkan kabuki dengan gaya akting yang dramatis dan ekspresif, serta cerita-cerita epik yang menarik. Kedua bentuk seni ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga melestarikan dan menghormati warisan budaya Jepang yang kaya dan beragam.