Seniman Tinggalkan Instagram untuk Cara: Perlindungan Karya di Era Kecerdasan Buatan
japanchildrenrights.org – Instagram mengalami penurunan jumlah pengguna, terutama di kalangan seniman, yang kini beralih ke platform baru bernama Cara, yang baru beroperasi selama satu tahun. Pergeseran ini dipicu oleh keputusan Meta untuk menggunakan foto-foto dan konten yang diunggah ke Instagram dan Facebook untuk melatih kecerdasan buatan (AI) mereka. Keputusan ini memicu kekhawatiran di antara seniman bahwa Emu, generator gambar berbasis teks milik Instagram, dapat menyalin karya mereka.
Meta, melalui Chief Product Officer mereka, Chris Cox, bulan lalu mengumumkan bahwa mereka memang menggunakan konten dari pengguna untuk pengembangan Emu. Tambahan pula, pengguna di Eropa diberitahu bahwa unggahan mereka digunakan dalam pelatihan AI.
Kebijakan Meta ini secara tak langsung memberikan keuntungan kepada platform Cara, yang dilaporkan oleh Business Insider telah menarik banyak seniman. Tech Crunch melaporkan bahwa dalam minggu pertama Juni, Cara telah mencapai lebih dari 600 ribu pengguna baru. Berbeda dari Meta, Cara menekankan bahwa mereka tidak terlibat dalam penggunaan AI untuk melatih model menggunakan konten pengguna. Platform ini bahkan menawarkan fitur yang mencegah penggunaan AI oleh pihak lain untuk mengambil konten milik pengguna.
Menurut Meridian Culpepper, seorang seniman animasi dari Los Angeles, AS yang diwawancarai oleh Business Insider, “Seniman beralih ke Cara karena frustrasi dan ketidaksetujuan terhadap kebijakan AI yang diterapkan oleh Instagram.”
Seniman yang memilih Cara melakukannya dengan tujuan untuk melindungi hak cipta atas karya mereka. Sebagian dari mereka juga mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap praktik pelatihan AI oleh platform besar. Noah Smith, seorang mahasiswa animasi dari Singapura, menyatakan kekecewaannya bahwa negaranya belum memiliki kebijakan yang melarang Instagram dan Facebook menggunakan gambar dan karya seni untuk pelatihan AI mereka.
