
Warisan Kristen Berusia 900 Tahun di Ethiopia Terancam, PBB Desak Perlindungan Segera
japanchildrenrights.org – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi situs-situs Kristen kuno di Ethiopia. Situs-situs tersebut telah berdiri sejak lebih dari 900 tahun lalu dan memiliki nilai religius serta budaya yang sangat tinggi. Kekhawatiran ini muncul setelah laporan independen menunjukkan kerusakan serius akibat konflik bersenjata dan kelalaian perawatan yang memadai.
Situs Suci Kristen Ethiopia Dalam Bahaya
UNESCO menyoroti kawasan Lalibela, yang terkenal dengan gereja-gereja batu yang dipahat langsung dari bukit. Gereja-gereja ini dibangun pada abad ke-12 oleh Raja Lalibela dari Dinasti Zagwe. Ia merancang kawasan ini sebagai “Yerusalem Baru” bagi umat Kristen Ortodoks yang tidak mampu melakukan ziarah ke Tanah Suci. Struktur gereja-gereja tersebut masih digunakan untuk ibadah hingga saat ini dan menarik jutaan peziarah serta wisatawan setiap tahun.
Dampak Konflik dan Ketidakstabilan Politik
Pertempuran antara pasukan pemerintah Ethiopia dan kelompok bersenjata di wilayah Tigray dan Amhara menyebabkan kerusakan fisik pada beberapa situs bersejarah. Para saksi mata melaporkan adanya penjarahan benda-benda suci dan penggunaan area gereja sebagai basis militer sementara. Kondisi ini mengundang kekhawatiran dunia internasional atas keberlangsungan situs-situs bersejarah tersebut. UNESCO meminta pemerintah Ethiopia segera mengambil langkah nyata untuk melindungi warisan budaya yang masih tersisa.
Peran Masyarakat Lokal dalam Menjaga Warisan
Komunitas lokal di sekitar Lalibela dan situs lainnya telah menunjukkan kepedulian yang tinggi. Mereka melindungi bangunan suci dengan peralatan seadanya dan melaporkan setiap upaya perusakan kepada otoritas setempat. Namun, keterbatasan sumber daya membuat perlindungan ini belum maksimal. Masyarakat meminta dukungan internasional untuk pelestarian yang lebih sistematis dan berkelanjutan.
Seruan Dunia Internasional untuk Tindakan Cepat
Beberapa negara anggota PBB mendesak Dewan Keamanan untuk mengawasi lebih ketat perkembangan situasi di Ethiopia. Mereka menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menjaga warisan budaya dunia, terutama yang memiliki nilai spiritual dan sejarah yang luar biasa. Selain itu, UNESCO berkomitmen untuk mengirim tim pemantau dan konservasi guna mendokumentasikan serta merestorasi situs yang terdampak.
Harapan untuk Masa Depan Situs Bersejarah Ethiopia
PBB berharap Ethiopia dapat menjaga warisan budaya ini dengan serius dan menjadikannya bonus new member 100 sebagai simbol perdamaian serta toleransi antaragama. Situs Kristen kuno ini bukan hanya milik Ethiopia, melainkan milik umat manusia. Dunia menantikan langkah konkret dari pemerintah dan komunitas global untuk memastikan bahwa situs-situs suci tersebut akan terus berdiri megah untuk generasi mendatang.